03 September 2012

Jujur
Suatu saat seorang anak sering bersikap tidak jujur kepada orang tuanya. Berbohong memang merupakan salah satu bentuk kenakalan yang sering terjadi pada anak-anak kecil. Mengapa anak suka berbohong? Hal ini macam-macam penyebabnya. 

1. Meniru Tingkah Laku Orang Lain
Kebiasaan berbohong mungkin dipengaruhi oleh tingkah laku orang lain. Jadi berbohong sebagai hasil peniruan dari orang lain, bahkan mungkin dari orang tuanya. Orang tua yang secara jelas menunjukkan sikap tidak jujur kepada orang lain dan dilihat oleh si anak, akan menyebabkan anak mudah menirunya. Sebagai contoh, seorang tamu mencari ayah, tetapi ibu mengatakan tidak ada, karena kedatangan tamu tersebut, tidak berkenan dihatinya. Padahal si ayah ada di rumah. Contoh lain, misalnya ada tamu ingin pinjam uang tetapi si ayah atau ibu mengatakan tidak punya uang, padahal punya uang. Ada lagi contoh yang lebih dekat dengan si anak. Anak minta uang jajan kepada ibunya, tetapi dijawab oleh ibunya kalau tidak punya uang. Tetapi si anak tahu kalau ibunya punya uang, karena baru saja membeli pakaian baru. Adanya kenyataan ini menjadikan persepsi anak salah terhadap orang tuanya. Orang tua ternyata juga suka berbohong. 

2. Pertahanan Diri
Kebanyakan berbohong juga merupakan untuk pertahanan diri bagi si anak, karena takut mendapatkan hukuman dari orang tuanya. Misalnya anak mengambil uang di dompet ibunya tidak mau mengaku kalau di tanya, karena takut kalau dimarahi atau mendapatkan hukuman. Jadi berbohong merupakan cara menghindari hukuman atas pelanggaran yang telah dilakukan. 

3. Menarik Perhatian
Anak suka berbohong, mungkin ingin menarik perhatian dari orang tuanya, karena selama ini orang tua kurang memberikan perhatian kepadanya. 

4. Menyembunyikan Suatu Kekurangan
Berbohong juga dipakai sebagai alat untuk menyembunyikan suatu kekurangan. Misalnya, anak ditanya bagaimana hasil ulangannya di sekolah. Ia mengatakan kalau hasilnya selalu baik, tetpai ternyata setelah rapor diberikan kepada orang tua ketahuan bahwa anak selama ini mengalabui orang tuanya. Prestasi anak ternyata jelek. 

5. Alam Khayal 
Ada lagi faktor yang mempengaruhi anak suka berbohong atau membuai yaitu pengaruh alam khayal, sebagai pengaruh dari cerita-cerita fantasi. Supaya tidak senantiasa tenggelam pada alam khayal, maka anak harus pula ditunjukkan kepada alam kenyataan, agar anak dapat memberdakan mana yang benar-benar dan mana yang tidak benar. Lingkungan rumah perlu diusahakan sedemikian rupa, sehingga menimbulkan kesan bahwa kehidupan sehari-hari pun juga menyenangkan. Dengan demikian anak tidak memiliki angan-angan yang tidak realistis. 


Sikap Orang Tua 
Kebiasaan berbohong pada anak merupakan kebiasaan yang kurang baik. Kalau terbawa hingga dewasa akan menjadikan akhlak kurang baik. Oleh sebab itu, anak harus dilatih untuk selalu bersikap jujur. Dalam hal ini orang tua memberikan contoh bagaimana menerapkan kejujuran itu. Apabila ada anak yang melakukan pelanggaran, maka orang tua perlu menunjukkan kesalahannya dengan memberikan bukti-bukti dan setelah itu anak diajak berdiskusi untuk menyadari bahwa perbuatan yang telah dilakukan itu salah. Untuk mengingatkan ini, perlu disertai janji, agar anak tidak mengulangi perbuatannya. 

Peraturan larangan kepada anak harus diberikan, dengan sedikit demi sedikit, agar tidak timbul kesan orang tua terlalu keras. Anak harus pula terlatih hidup bermasyarakat, misalnya melalui permaiann yang bersifat sosial. Karena permainan pun dapat dipakai untuk melatih kejujuran. Anak perlu diberi peranan-peranan tertentu untuk melatih percaya diri sendiri dan untuk menunjukkan bahwa orang tua menaruh kepercayaan kepadanya. Misalnya : anak sekali-kali disuruh untuk berbelanja di warung dan bila ada uang kembalian harus sesuai dengan uang yang telah diberikan dan yang telah dibelanjakan. 

Kalau menyangkut masalah prestasi belajar hendaknya orang tua bersikap realistis. Janganlah mengharapkan anak meraih prestasi yang melebihi kemampuannya. Jadi orang tua harus menerima apa adanya. Keterbukaan sikap orang tua kepada anak akan memperkecil kemungkinan anak bersikap kurang jujur kepada orang tuanya, karena ada curahan perhatian dan kasih sayang yang ditujukan kepadanya. 

0 komentar: